Pages

Kamis, 27 Agustus 2015

Mereka Tak Tahu

Febby AF (XII-Boom/30)


      Kau sudah memulai semuanya denganku. Mungkin sudah sejak lama. Tapi mereka. Rasanya tak ada sedikitpun rasa iklas ketika aku bersamamu. Mereka bilang kita tak boleh menyatu. Mereka bilang kita terlalu berbeda jika disatukan. Dan, mereka bilang bahwa kita tak akan pernah pantas untuk menjadi ‘kita’. Ragu.
Aku yakin kau pun ragu. Ya, mungkin kita ragu. Dengan semua alasan yang selalu mereka berikan saat aku dan kau meyakinkan semua tentang kita. “Kau terlalu muda untuk tahu apa itu selamanya.” Tak sedikit yang berkata demikian. “Tapi kalian tak akan tahu apa yang kalian bicarakan saat ini.” Mungkin hanya dengan itu aku meyakinkanmu, dan juga mereka.
“This love is getting stronger everytime, and babe you know that I don’t wanna wait any longer, right?”
Semua kata – kata bijaksana yang selalu ku ucap saat aku bersamamu. Kau tahu bahwa Tuhan takkan memberikan cobaan kepada makhluknya melebihi batas kemampuannya, bukan? Yakinlah, bahwa Tuhan mempersatukan kita. Dan, aku hanya ingin dunia tahu bahwa kau adalah milikku.
Mereka tak tahu apa pun tentang kita. Mungkin memang benar, mereka tak tahu apa itu cinta. Tetapi, aku yang akan meyakinkanmu. I’ll make sure that, they would just be jealous of us. Mereka bahkan tak pernah tahu bahwa aku yang menunggumu selama ini. Mereka tak tahu bahwa dalam do’a ku selalu terucap namamu. Sayang, temukanlah cinta diantara kita dan yakinlah bahwa semua ini memang benar adanya. Yakinkan mereka, mereka tak tahu apapun tentang kita.
Mungkinkah mereka tahu bahwa kau-lah yang teristimewa? Mungkinkah mereka tahu bahwa kau-lah segalanya? Dan, mungkinkah mereka tahu bahwa kau-lah satu – satunya? Aku yakin tidak. Mereka tak tahu bahwa kau-lah yang merubah semua, menjadi lebih baik. Yang mereka tahu hanya satu, kau bukan untukku dan aku bukan untukmu.
Sayang, hilangkanlah keraguan diantara kita dan juga mereka. Yakinkan  bahwa mereka tak berhak mencampuri semua tentang kita. Mereka boleh berkata sesuka hati mereka. Mereka boleh mencaci kita sesuka hati mereka. Tapi yakinlah bahwa cinta memang benar adanya. Yakinlah bahwa ia adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan pada kita.
Mereka tak tahu,
Tak pernah tau,
Dan, tak akan pernah tau.
Kita menyatu dengan perbedaan yang telah Tuhan berikan. Let God answer their questions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar